A. Pengertian Manajemen
Layanan Sistem Informasi
Berikut pengertian
“Manajemen Layanan Sistem Informasi” secara terpisah:
- Menurut Millet (1954) manajemen merupakan sebuah
proses memimpin serta melancarkan sebuah kinerja dari orang-orang yang sudah
terorganisir secara formal sebagai sebuah kelompok guna memperoleh suatu tujuan
yang diinginkan.
- Menurut Kotler
(1994), pelayanan adalah aktivitas atau hasil yang dapat
ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat
mata, dan hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak lain tersebut.
- Menurut Mc Leod,
sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk
menampilkan informasi.
Dari pengertian para ahli sebagaimana disebutkan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa “Manajemen Layanan Sistem Informasi” adalah proses kinerja
dari orang – orang yang sudah terorganisir dalam memperoleh suatu tujuan yang
diinginkan berupa penawaran berbagai media informasi kepada pihak lain.
B. Contoh Framework / Kinerja Sistem Informasi
Konsep enterprise architecture
sendiri muncul pada tahun 1980-an. Saat itu seorang peneliti bernama John
Zachman menemukan bahwa dokumen-dokumen enterprise architecture itu
bermacam-macam, ada dalam bentuk tulisan (teks), diagram-diagram,
gambar-gambar, dan lain-lain. Dokumen-dokumen yang banyak tersebut,
kadang-kadang menjelaskan hal yang sama namun dari sudut pandang yang
berbeda(Imbar, 2007).
Agar dokumen-dokumen tersebut dapat
mudah dipahami dan mudah dikelola, maka Zachman mengusulkan agar dokumen-dokumen
tersebut dikelompok-kelompokan. Tata cara pengelompokkan dokumen-dokumen
enterprise architecture itu disebut dengan ”Zachman Framework”. Jadi tujuannya
sederhana, yaitu supaya dokumen-dokumen enterprise architecture yang banyak itu
dapat mudah dimengerti, dikelola dan dimanfaatkan(Imbar, 2007).
Salah satu framework untuk
pengembangan enterprise architecture (EA) adalah framework yang diperkenalkan
oleh Zachman atau disebut dengan Framework Zachman. Framework Zachman merupakan suatu alat bantu yang
dikembangkan untuk memotret arsitektur organisasi dari berbagai sudut pandang
dan aspek, sehingga didapatkan gambaran organisasi secara utuh (Setiawan,
2009). Zachman framework, dikeluarkan oleh Zachman Institut for Framework
Advancement (http://www.zifa.com) sebagai hasil pemikiran dari John Zachman
(Widyantoro, 2005).
Zachman mengidentifikasikan sebuah framework
dengan enam tingkatan arsitekur
yang dimulai dengan tingkat konseptual
hingga detail rancangan dan
konstruksi sebuah system. Aspek yang penting lainnya adalah definisi yang jelas
dan perbedaan dari
ketiga arsitektur, yakni: arsitektur data, arsitektur proses (aplikasi),
dan arsitektur jaringan (teknologi)(Bobi Kurniawan, Tanpa
Tahun).
Dalam Zachman Framework, digunakan
istilah kontekstual, konseptual,
logikal, dan fisik, yang masing-masing mewakili
perspektif perencana dan/atau pemilik perusahaan, perspektif manajemen,
perspektif perancang sistem informasi dan perspektif pelaksana. Pada tingkat
logikal, akan digunakan UML (Unified Modeling Language) yang dibutuhkan untuk
pemodelan bisnis dan aplikasi
software(Dimyati, 2008).
Zachman Framework digunakan dengan
beberapa pertimbangan.
Berikut ini pertimbangan pemilihan ZachmanFramework (ZF) untuk mengembangkan
arsitekturinformasi perusahaan(Dimyati, 2008), yaitu:
a. Mengingat
kondisi perusahaan, dimanatelah diimplementasikan berbagai aplikasi
yangdibangun atas kebutuhan mendesak suatu unit,maka framework pengembangan arsitekturinformasi
perusahaan disarankan memakai ZF.
b.
Mudah untuk
dipahami tidak bersifat teknis, tapibenar-benar logik.
c.
Memusatkan
perhatiaan pada perusahaan secarakeseluruhan.
d. ZF menuntun
pengguna untuk berfikirmenentukan pilihan yang terbaik, dimana dapatmenempatkan persoalan itu pada
konteksperusahaan (planning tool).
e.
Zachman
Framework dapat digunakan dalamkonteks perusahaan kecil, menengah maupunskala
besar.
Framework Zachman untuk arsitektur
enterprise dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1. Keenam baris pada
gambar 1 menyajikan enam pandangan
(perspektif), sebagaimana yang dipandang oleh perencana, pemilik, perancang,
pembangun, dan functioning enterprise.
(Setiawan, 2009). Penjelasannya adalah sebagai berikut:
- Planner/Perencana: yang menetapkan objek dalam pembahasan; latar belakang, lingkup, dan
tujuan enterprise.
- Owner/Pemilik: penerima atau pemakai produk/jasa akhir dari enterprise.
- Designer/Perancang: perantara antara apa yang diinginkan (pemilik) dan apa yang dapat
dicapai secara teknis dan fisik.
- Builder/
Pembangun: pengawas/pengatur dalam menghasilkan produk/jasa akhir.
- Subkontraktor: bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian dari produk/jasa
akhir.
- Functioning enterprise: wujud
nyata dari produk/jasa akhir.
Gambar 1 Framework Zachman
Karakteristik
Zachman Framework:
a. Mengkategorikan deliverables
dari EA
b. Kegunaan EA yang terbatas
c. Banyak diadopsi di seluruh
dunia
d. Perspektif view yang kurang
menyeluruh
e. Merupakan tool untuk
perencanaan
Hampir dua dekade yang lalu John Zachman, telah meningkatkan suatu bagan yang universal. Untuk melukiskan dan menggambarkan
sistem perusahaan secara kompleks dimasa sekarang dan untuk mengatur berbagai
perspektif dari suatu organisasi infrastruktur pengetahuan dan informasi. Lebih
jelasnya arsitektur framework suatu perusahaan untuk masing-masing bagian dapat
digambarkan sebagai berikut (Widyantoro, 2005).
Zachman Framework digunakan
untuk memodelkan Enterprise Architecture karena framework
tersebut menggambarkan
setiap langkah pengerjaan EAP
dengan lebih mudah dimengerti dan
hal-hal apa saja
yang harus dibuat dalam
EAP sudah dituliskan secara
eksplisit(Bobi Kurniawan, Tanpa Tahun).
Zachman Framework
tidak menentukan dari mana aktifitas pengembangan aplikasi mulai dilakukan.
Penggunaan asumsi dapat digunakan untuk menentukan kontrol terhadap ruang
lingkup disain sistem. Untuk melakukan penegasan validasi asumsi, organisasi
dapat menggunakan Zachman rows
bersilangan dengan Zachman column untuk
mendapatkan true drivers (Imbar, 2007) yaitu:
1. What,
2. How,
3. Where,
4. Who,
5. When, dan
6. Why.
John Zachman mendefinisikan kolom dalam matriks untuk menggambarkan
data, fungsi, lokasi (dimana bisnis berada), orang-orang yang seharusnya ada
dan terlibat dalam organisasi, waktu untuk peristiwa yang terjadi, dan motivasi
yang menentukan bagaimana bisnis berjalan. Kemudian, pada bagian baris digambarkan
mengenai aspek-aspek development process
yaitu: ruang lingkup, model bisnis, model sistem informasi, model teknologi,
komponen model, dan sistem fungsi(Imbar, 2007).
Zachman Framework menggambarkan arsitektur organisasi secara
umum dan menguraikannya sebagai
enterprise system yang kompleks. Dalam dunia bisnis, organisasi akan
dituntut untuk melakukan manajemen terhadap perubahan. Tujuan dari manajemen
perubahan berhubungan dengan keunggulan bersaing antara organisasi dengan para
pesaingnya(Imbar, 2007).
Zachman Framework diperkenalkan
sebagai standar yang telah digunakan oleh organisasi-organisasi sukses dunia.
Contohnya: Johnson and Johnson, Federal Express, Hewlett-Packard, Microsoft,
dan lain-lain.(Imbar, 2007)
Berikut ini merupakan uraian matriks
Enterprise Architecture Zachman Framework yang diimplementasikan di
Fakultas Teknologi Informasi.
1. What
Objek : Data.
Fokus : Hubungan antar entitas.
Deskripsi : Kolom What menguraikan informasi organisasi yaitu: data.
Data yang diuraikan merupakan data yang memiliki relasi dengan data lainnya.
(contohnya: data kodepos yang menjadi bermanfaat ketika digunakan bersama
dengan data alamat). Kolom What membahas
mengenai data yang ada di Fakultas Teknologi Informasi. Bagian-bagian yang akan
diuraikan adalah scope, enterprise
model, dan system model(Imbar, 2007).
2. How
Objek : Proses dan fungsi.
Fokus : Pernyataan fungsi /
Input dan Output
Deskripsi : Kolom
How disediakan untuk mendeskripsikan fungsionalitas dari sistem
informasi. Bagaimana organisasi bekerja? Bagaimana memenuhi pesanan? Bagaimana
mengelola tempat penyimpanan / gudang? atau bagaimana data digunakan sebagai
uraian proses input / output.Kolom How
membahas mengenai proses – proses yang terjadi di FakultasTeknologi Informasi.
Bagian-bagian yang akan diuraikan adalah
scope,enterprise model, system model, dan technology model(Imbar, 2007).
3. Where
Objek : Jaringan
Fokus : Nodes, Links
Deskripsi : Kolom
Where menunjukkan lokasi kerja dari organisasi.Memungkinkan organisasi
berada di satu bangunan, beberapa kantor ataudi sekeliling dunia. Jika semua
lokasi organisasi saling terkoneksi makadiperlukan identifikasi terlebih
dahulu. Pada bagian kolom Where akan dibahas mengenai lokasi bisnis utama yaitu
lokasi dimana Fakultas Teknologi Informasi menjalankan proses kegiatan
akademik. Bagian yang akan diuraikan adalah
scope, enterprise model, system model, dan technology model(Imbar,
2007).
4. Who
Objek : Sumber daya manusia.
Fokus : Pekerjaan, peran dan
tanggung jawab.
Deskripsi : Kolom
Who membahas mengenai alokasi sumber dayamanusia serta struktur dan
tanggung jawab dalam organisasi. Kolom Whomenguraikan orang-orang dalam
perusahaan dan pekerjaan (atau produk)kinerja pegawai. Pada bagian kolom Who akan membahas mengenai
sumber daya manusia yang berperan penting di Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Maranatha Bandung. Bagian – bagian yang akan diuraikan
adalah scope, enterprise model, system
model, technology model, components, dan
functional system(Imbar, 2007).
5. When
Objek : Waktu.
Fokus : Siklus waktu.
Deskripsi : Kolom When digunakan
untuk mendisain event-event yangmemiliki relasi dalam membangun kriteria
kinerja dan tingkat kualitatifuntuk sumber daya organisasi.Pada kolom When,
bagian yang akan diuraikan adalah scope,
enterprise model, system model, dan functioning system(Imbar, 2007).
6. Why
Objek : Motivasi.
Fokus : Maksud dan tujuan
organisasi.
Deskripsi : Kolom
Why menguraikan tentang motivasi, tujuan akhir yang ingin dicapai
beserta strategi / metode yang digunakan organisasi. Pada kolom Why, bagian
yang akan diuraikan adalah scope dan enterprise model(Imbar, 2007).
Referensi: